1. Sejarah dan Pengertian PHP
PHP (Hypertext Preprocessor) pertama kali dikembangkan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1993 sebagai alat untuk memantau kunjungan ke website pribadinya. Seiring waktu, PHP berkembang menjadi bahasa pemrograman server-side yang sangat populer untuk pengembangan web dinamis. Versi pertama PHP yang stabil dirilis pada tahun 1995.
PHP digunakan untuk menghasilkan konten dinamis di web, dapat terhubung dengan berbagai jenis database, dan mendukung berbagai aplikasi web, mulai dari situs kecil hingga aplikasi kompleks.
2. PHP Native (Tanpa Framework)
PHP native mengacu pada penggunaan PHP “mentah” atau dasar, tanpa adanya framework tambahan. Pada PHP native, pengembang menulis kode PHP langsung menggunakan bahasa pemrograman dasar PHP, tanpa menggunakan struktur atau pustaka yang disediakan oleh framework.
Kelebihan PHP Native:
- Fleksibilitas Penuh: Pengembang dapat menulis kode sesuai kebutuhan tanpa terikat oleh aturan framework.
- Kontrol Penuh: Pengembang memiliki kontrol penuh terhadap alur aplikasi dan struktur kode.
- Ringan: Tidak ada overhead dari framework, sehingga aplikasi bisa lebih ringan dan cepat.
Kekurangan PHP Native:
- Pengulangan Kode: Tanpa struktur atau pustaka yang ditawarkan oleh framework, pengembang sering kali harus menulis kode yang sama berulang kali (misalnya, untuk validasi data, pengelolaan sesi, dll).
- Kurangnya Standarisasi: Kode bisa menjadi tidak terstruktur atau sulit dipelihara, terutama pada proyek besar.
- Keamanan: Tanpa framework, pengembang harus lebih berhati-hati dalam menangani masalah keamanan seperti SQL injection, XSS, dll.
3. PHP Framework
PHP framework adalah kumpulan pustaka atau alat bantu yang disediakan untuk mempermudah pengembangan aplikasi PHP. Framework ini menawarkan struktur dan aturan tertentu yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi web dengan cara yang lebih cepat dan terorganisir.
Contoh framework PHP yang populer adalah Laravel, Symfony, CodeIgniter, dan Yii.
Kelebihan PHP Framework:
- Struktur yang Terorganisir: Framework memberikan struktur yang jelas untuk pengembangan aplikasi, sehingga memudahkan pengelolaan kode.
- Fitur Bawaan: Banyak fitur yang sudah disediakan, seperti autentikasi pengguna, validasi form, routing, dan pengelolaan basis data.
- Keamanan: Framework biasanya dilengkapi dengan fitur keamanan seperti perlindungan terhadap SQL injection, XSS, CSRF, dll.
- Pemeliharaan yang Lebih Mudah: Dengan struktur yang terstandarisasi, kode menjadi lebih mudah dipahami dan dipelihara oleh pengembang lain.
Kekurangan PHP Framework:
Kurang Fleksibel: Beberapa framework mengharuskan pengembang untuk mengikuti pola tertentu, yang bisa membatasi fleksibilitas dalam pengembangan aplikasi., stop laragon dan klik start kembali
5. Ketikan php artisan migrate dan php artisan migrate:fresh pada projects laravel jika masih terdapat error
6. Selamat, anda sudah bisa menginstall laravel versi terbaru sesuai dengan requirment PHP nya
Learning Curve: Meskipun framework mempermudah pengembangan, mereka memerlukan waktu untuk dipelajari dan dipahami, terutama bagi pemula.
Overhead Kinerja: Framework dapat memperkenalkan overhead karena banyaknya pustaka dan fitur tambahan yang tidak selalu diperlukan.
Mempraktikkan Sintaks PHP Dasar dengan XAMPP
Untuk mempraktikkan sintaks PHP, kita bisa menggunakan XAMPP, yang merupakan paket software yang mencakup Apache, MySQL, dan PHP. Berikut langkah-langkahnya:
Langkah 1: Instalasi XAMPP
- Unduh XAMPP dari https://www.apachefriends.org.
- Ikuti petunjuk instalasi untuk sistem operasi Anda (Windows, Linux, atau MacOS).
Langkah 2: Menjalankan XAMPP
- Setelah instalasi, buka XAMPP Control Panel dan mulai layanan Apache (untuk server web) dan MySQL (untuk database).
Langkah 3: Menulis Kode PHP
- Buka folder htdocs di direktori instalasi XAMPP (misalnya,
C:\xampp\htdocs
). - Buat folder projects misalnya “latihanphp” dan simpan di dalam folder /htdocs lalu buat file baru dengan ekstensi
.php
, misalnyaindex.php
. - Tulis kode PHP dasar di dalam file tersebut:phpCopy code
<?php echo "Hello, World!"; ?>
Langkah 4: Menjalankan Kode PHP
- Buka browser dan ketikkan
http://localhost/namafolderprojectsanda/index.php
untuk melihat hasilnya atau sesuai contoh tadi menjadihttp://localhost/latihanphp/index.php
Langkah 5: Menggunakan MySQL (Opsional)
- Untuk berinteraksi dengan database MySQL, Anda bisa menggunakan phpMyAdmin, yang dapat diakses melalui
http://localhost/phpmyadmin/
. - Anda bisa membuat database dan tabel, serta menulis kode PHP untuk menghubungkan dan mengambil data dari database.
Sintaks Dasar PHP Native
PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi web dinamis di sisi server. Berikut adalah beberapa contoh sintaks dasar PHP yang perlu dipahami:
- Menulis Script PHP PHP diawali dengan tag
<?php
dan diakhiri dengan?>
.phpCopy code<?php echo "Hello, World!"; ?>
- Variabel Variabel dalam PHP diawali dengan tanda
$
diikuti dengan nama variabel.phpCopy code<?php $nama = "John Doe"; $umur = 25; ?>
- Struktur Kontrol (if-else, switch)phpCopy code
<?php $umur = 20; if ($umur >= 18) { echo "Dewasa"; } else { echo "Anak-anak"; } ?>
- Looping (for, while)
- For loopphpCopy code
<?php for ($i = 1; $i <= 5; $i++) { echo $i . " "; } ?>
- While loopphpCopy code
<?php $i = 1; while ($i <= 5) { echo $i . " "; $i++; } ?>
- For loopphpCopy code
- FungsiphpCopy code
<?php function tambah($a, $b) { return $a + $b; } $hasil = tambah(3, 4); echo "Hasilnya adalah: " . $hasil; ?>
- ArrayphpCopy code
<?php $buah = array("Apel", "Jeruk", "Mangga"); echo $buah[0]; // Output: Apel ?>
Referensi Lainnya :
- https://badoystudio.com/perbedaan-php-native-dan-framework/?authuser=0
- https://fikti.umsu.ac.id/pengertian-php-sejarah-sintak-dasar-dan-kelebihannya/?authuser=0
- https://gilacoding.com/read/belajar-bahasa-pemrograman-php-dasar?authuser=0
- https://jagongoding.com/web/php/dasar/overview/?authuser=0
- https://www.petanikode.com/php-sintak/?authuser=0